Menampilkan 11 hasil

Pencipta Arsip

Direktorium (DIR)

  • ID-JT
  • Badan Korporasi
  • 1970 - 1983

Secara historis, Direktorium mempunyai tugas sebagai pengendali jalannya proyek dan mempunyai staff di pusat registrasi (Central Registration Office). Selain itu, Direktorium juga menjadi penghubung antara Proyek Pemugaran Candi Borobudur dan kontraktor, sekaligus sebagai pengawas pekerjaan kontraktor.

Sebagai ketuanya adalah Drs. Soediman, yang merupakan Kepala Kantor Cabang Prambanan Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, dan pada prakteknya menjadi semacam pimpinan harian di lokasi proyek. Perangkapan jabatan ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara Proyek Pemugaran Candi Borobudur dengan kegiatan kantor cabang lembaga di Prambanan. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua Direktorium dibantu oleh 1 orang wakil ketua dan 5 orang anggota.

Dalam memonitor jalannya Proyek, Direktorium menggunakan aplikasi komputer yang dikembangkan khusus oleh IBM bagi jalannya proyek pemugaran. Adapun pengkomputeran data Pemugaran Candi Borobudur meliputi: Pengontrolan Pekerjaan Proyek (PCS, Projacs dan MCS) dan Stone Registration System (SRS). Untuk membantu pencocokan batu lepas (batu yang belum diketahui posisinya) dilakukan dengan Program Pencocokan Batu Lepas (Matching Missing Stone/MMS) yang meliputi kepala patung Buddha, batu antefik, dan fragmen (batu pecah). Untuk mendapatkan laporan atau output yang lebih cepat dari komputer pada program SRS dengan banyaknya data yang harus diproses, maka pengiriman data dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama data dari setengah bulan awal (Lot 1) dan sisanya pada akhir bulan (Lot 2). Pembongkaran batu candi pagar langkan yang berada di area bawah telah mencapai sekitar 1000 pallet sebelum proses pengkomputeran dimulai, maka data tersebut dikelompokkan dalam backlog yang diproses menyusul, sementara proses pengkomputeran rutin berlangsung. Data yang dikirim dalam bentuk blangko isian dan kartu pallet yang kemudian diketik pada alat card punch dan dihasilkan kartu berlubang “punched card”. Dengan alat “sorter” punched card yang tidak memenuhi syarat dipisahkan, dan melalui alat pembaca “card reader” dihasilkan magnetic tape/disk untuk diproses lebih lanjut di komputer.

Tiga jenis laporan pokok yang secara rutin dibutuhkan pada Proyek Pemugaran Candi Borobudur:

  • Schedule/Schedule Report: Laporan ini memberi informasi tiap- tiap aktivitas seperti durasi, waktu mulai awal dan akhir, waktu selesai awal dan akhir, pengaman waktu atau float serta perkembangan selesainya proyek secara keseluruhan dibanding dengan rencana awal, apakah proyek mengalami keterlambatan atau lebih maju dibanding rencana awal.
  • Work Status and Progress Report: Laporan ini memberikan informasi lebihdetil dari pada schedule report, yaitu setiap aktivitas dicantumkan status aktivitas sebelumnya. Dengan demikian dapat menelaah lebih jauh seandainya terdapat keterlambatan. Laporan ini cocok untuk teknisilapangandalammengambilkebijakan seandainya ada hal menyimpang.
  • Milestone Report: Laporan ini hanya memuat aktivitas pokok saja yang dianggap sebagai pedoman untuk mengetahui sepintas mengenai kondisi proyek secara keseluruhan. Laporan ini cocok untuk tingkat manajerial dan yang berkepentingan.
Hasil 11 s.d 11 dari 11