Identity area
Reference code
ID BCO F-1-SF-2-DIR-13
Title
Date(s)
- 1971-1975 (Creation)
Level of description
Series
Extent and medium
2 Buku Ukuran A4
Context area
Name of creator
Administrative history
Secara historis, Direktorium mempunyai tugas sebagai pengendali jalannya proyek dan mempunyai staff di pusat registrasi (Central Registration Office). Selain itu, Direktorium juga menjadi penghubung antara Proyek Pemugaran Candi Borobudur dan kontraktor, sekaligus sebagai pengawas pekerjaan kontraktor.
Sebagai ketuanya adalah Drs. Soediman, yang merupakan Kepala Kantor Cabang Prambanan Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, dan pada prakteknya menjadi semacam pimpinan harian di lokasi proyek. Perangkapan jabatan ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara Proyek Pemugaran Candi Borobudur dengan kegiatan kantor cabang lembaga di Prambanan. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua Direktorium dibantu oleh 1 orang wakil ketua dan 5 orang anggota.
Dalam memonitor jalannya Proyek, Direktorium menggunakan aplikasi komputer yang dikembangkan khusus oleh IBM bagi jalannya proyek pemugaran. Adapun pengkomputeran data Pemugaran Candi Borobudur meliputi: Pengontrolan Pekerjaan Proyek (PCS, Projacs dan MCS) dan Stone Registration System (SRS). Untuk membantu pencocokan batu lepas (batu yang belum diketahui posisinya) dilakukan dengan Program Pencocokan Batu Lepas (Matching Missing Stone/MMS) yang meliputi kepala patung Buddha, batu antefik, dan fragmen (batu pecah). Untuk mendapatkan laporan atau output yang lebih cepat dari komputer pada program SRS dengan banyaknya data yang harus diproses, maka pengiriman data dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama data dari setengah bulan awal (Lot 1) dan sisanya pada akhir bulan (Lot 2). Pembongkaran batu candi pagar langkan yang berada di area bawah telah mencapai sekitar 1000 pallet sebelum proses pengkomputeran dimulai, maka data tersebut dikelompokkan dalam backlog yang diproses menyusul, sementara proses pengkomputeran rutin berlangsung. Data yang dikirim dalam bentuk blangko isian dan kartu pallet yang kemudian diketik pada alat card punch dan dihasilkan kartu berlubang “punched card”. Dengan alat “sorter” punched card yang tidak memenuhi syarat dipisahkan, dan melalui alat pembaca “card reader” dihasilkan magnetic tape/disk untuk diproses lebih lanjut di komputer.
Tiga jenis laporan pokok yang secara rutin dibutuhkan pada Proyek Pemugaran Candi Borobudur:
- Schedule/Schedule Report: Laporan ini memberi informasi tiap- tiap aktivitas seperti durasi, waktu mulai awal dan akhir, waktu selesai awal dan akhir, pengaman waktu atau float serta perkembangan selesainya proyek secara keseluruhan dibanding dengan rencana awal, apakah proyek mengalami keterlambatan atau lebih maju dibanding rencana awal.
- Work Status and Progress Report: Laporan ini memberikan informasi lebihdetil dari pada schedule report, yaitu setiap aktivitas dicantumkan status aktivitas sebelumnya. Dengan demikian dapat menelaah lebih jauh seandainya terdapat keterlambatan. Laporan ini cocok untuk teknisilapangandalammengambilkebijakan seandainya ada hal menyimpang.
- Milestone Report: Laporan ini hanya memuat aktivitas pokok saja yang dianggap sebagai pedoman untuk mengetahui sepintas mengenai kondisi proyek secara keseluruhan. Laporan ini cocok untuk tingkat manajerial dan yang berkepentingan.
Repository
Archival history
Immediate source of acquisition or transfer
Content and structure area
Scope and content
Letters- reports and memos from the Directorium to the NEDECO consultant company. NEDECO atau the Netherland Engineering Consultants adalah konsultan dari Belanda yang membuat rencana pemugaran Candi Borobudur kedua (1973-1983). Pada pertemuan pra pemugaran Candi Borobudur di Yogyakarta atas prakarsa UNESCO pada tanggal 18-19 Januari 1971- telah disepakati bahwa rencana pemugaran yang akan diterapkan di Candi Borobudur adalah rencana pemugaran yang dibuat oleh konsultan perencana dari Belanda (Nedeco) yang ditunjuk oleh Unesco. Dalam rangka penyusunan rencana kerja ini- Nedeco telah beberapa kali mendatangkan tenaga ahli ke Candi Borobudur mulai pertengahan tahun 1969 untuk melakukan berbagai penelitian guna merencanakan langkah-langkah pemugaran yang tepat dan hemat. Di dalam rancangannya terdapat tahapan- proses- dan teknik dalam pencapaian tujuan- yaitu rencana pemugaran yang disusun berlandaskan sebuah mekanisme kerja yang dibangun secara sistematis dan terukur dengan melibatkan berbagai sektor kegiatan (Ismijono- 2013)
Appraisal, destruction and scheduling
Accruals
System of arrangement
Conditions of access and use area
Conditions governing access
Conditions governing reproduction
Language of material
- Multiple Languages
Script of material
Language and script notes
Physical characteristics and technical requirements
Finding aids
Finding aid
Allied materials area
Existence and location of originals
15.2